Penolakan adalah hal yang sebenarnya harus kita dapatkan atau rasakan dalam hidup, Bila tidak ada penolakan buat apa bersusah payah dalam hidup?
Orang - orang yang mengaku sukses sering berkata “penolakan adalah sukses yang tertunda” atau “penolakan adalah alasan untuk bangkit menjadi yang terbaik”. seharusnya bukan seperti itu implementasinya.
Tidak pernah ditolak mengakibatkan orang akan merasa selalu berhasil dan tak pernah merasakan atau menikmati sensasi apa itu arti ”Berjuang” atau “Bekerja keras”. Efek yang ditimbulkan tidak lain tidak bukan adalah SOMBONG & ANGKUH.
Bicara tentang “Penolakan” tidak bisa terlepas dari apa itu “Rasional”. Rasional bukan berarti selalu berhubungan dengan akal sehat atau logis, namun harus dibarengi dengan kecerdasan membaca situasi. Situasi merupakan salah satu kunci untuk membuka pintu nasib & takdir.
Penolakan terjadi karena situasi yang salah. Ya…itu benar, tidak mungkin terjadi penolakan bila kita berada dalam situasi yang benar. Entah itu soal percintaan, karir, kehidupan sosial, apapun. Situasi akan berkembang menjadi sebuah Kondisi.
Kondisi adalah hasil dari apa yang dihasilkan dari situasi yang kita buat. Baik & buruknya sebuah kondisi tergantung diri kita sendiri. Kalau situasinya saja sudah salah maka kita akan otomatis mendapat penolakan, namun bila situasinya sudah benar dan kebetulan kondisinya yang salah belum tentu kita lansung mendapat penolakan, pasti ada kesempatan (yang lain).
Penolakan akan membuat manusia menjadi pribadi yang kuat. Kuat dalam menghadapi segala macam problema, membentuk karakter yang tetap tenang dalam menyelesaikan masalah. Akhirnya Penolakan menjadi sebuah inspirasi untuk hidup.
Jadikan Penolakan sebagai inspirasi untuk hidup. Penolakan bukan untuk bahan keluhan. Menyerah terhadap Penolakan hanya menjadikan kita sebagai pribadi yang berjiwa lemah dan selalu merasa terkucilkan. Karena…
“Apa yang membuat manusia merasa terkucil, bukanlah penerimaan atau penolakan dunia melainkan karena kekerdilan jiwanya sendiri.”